Monday, May 4, 2020

Balada Masjidku

Suasanya masjid yang sepi karena ditinggalkan oleh takmir dan jamaahnya.


Hari ini:
Shalat berjamaah di masjid mulai langka
Lewat takmir, penguasa menebar dalih meyakinkan dan setengah dipaksakan:
Jangan lagi ada shalat berjamaah di masjid
Lalu mengalihkannya ke rumah masing-masing
Yang diperbolehkan cuma kumandang adzan sebagai penanda datangnya waktu shalat
Meski seruan dan kumandang adzan itu
Bukanlah ajakan untuk shalat di masjid
Bukanlah ajakan berdzikir dan bermunajat kepada Tuhan
Bukan pula bermajelis taklim dan ihtiar memakmurkan rumah ibadah
Masjid dan jamaahnya pun diawasi, dibatasi gerakannya
Meski hanya untuk beribada kepada Tuhan
Seperti makhluk menakutkan yang perlu disingkirkan
Jamaah dan anak-anak pewaris dan kendali masa depan makin dijauhkan dari masjid  
Sungguh, ini pemandangan yang tak pernah terbayangkan

Besok:
Mungkin volume load speaker adzan mulai dikurangi, dikecilkan
Secara perlahan suara dari corong masjid cuma terdengar sayup-sayup
Dan perlahan menguap, habis diterpa angin

Besoknya lagi:
Mungkin tak lagi terdengar adzan di masjid
Karena sang mu'adzin mulai enggan dan malas
Karena seperti hanya menyapa angin
Kalaupun dikumandangkan adzan
Tak kan ada yang merespon datang dan shalat di masjid
Mua'dzin pun sebel dan mogok
Ogah mengumandangkan adzan

Besok, besoknya lagi:
Marbot pun mungkin malas membersihkan masjid
Sebab, kebersihan masjid yang biasa dipersembahkan kepada jamaah
Tak ada lagi yang menikmati bersih dan sucinya lantai
Tak ada lagi yang merasakan kesejukan putaran kipas angin atau AC
Dari sudut-sudut ruang dan pilar-pilar yang berdiri kokoh  

Besok, besok, besoknya lagi:
Mungkin lampu-lampu masjid mulai dipadamkan
Karena, tak ada lagi yang perlu diterangi
Lalu perlahan jadi temaram, pekat menyeramkan

Besok, besok, besok, besoknya lagi dan entah sampai kapan:
Mungkin masjid benar-benar gelap dan menggigil
Ia hanya berdiri tegak seperti bangunan tua tak berpenghuni
Terpasung menunggu dan merindukan para jamaahnya
Yang haus peluk sejuk Tuhannya
Sunyi

Selamat tidur, masjidku





Gresik, 6 Ramadhan 1441/29 April 2020

No comments:

Post a Comment

Gresik Baru, Manut Kiai, dan Jebakan Serimoni

Oleh SUHARTOKO Jika awal pemerintahan Kabupaten Gresik -- di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Amina...

Popular Posts