Wednesday, June 12, 2019

Di Malam-Mu Aku Berlabuh




Ilustrasi: WordPress.com
Kupilih panggung ini
Untuk menghidupkan malam agung yang sunyi
Sunyi karena dedaunan yang khusuk merunduk
Sunyi karena bebatuan yang diam dalam sujud
Sunyi karena gunung-gunung yang tegak mengawal pintu langit
Sunyi karena angin yang pulas, siap berkabar menjelajah angkasa raya
Juga temaram gemintang yang terjaga menyambut titah Sang Penguasa Semesta
Di tengah gemuruh hati yang kerap gelisah
Di tengah liar pikiran yang  berkejaran
Di tengah nyinyir lidah yang tak pernah enggan bersilat
Dalam bingkai lisan yang berbusa dusta
Dan di sepenggal jejak kaki yang muram dan berdekil

Yaa Robbii ....
Jikalau Engkau takdirkan aku bisa berlabuh di malam qadar-Mu
Maka, janganlah Engkau condongkan hati ini
Karena ingin mereguk indah surga-Mu
Juga jangan Engkau palingkan hati ini
Karena ingin menghindari murka neraka-Mu
Namun, Yaa Robbi ....
Hamba ingin berlabuh di malam agung ini
Karena luasnya pintu ampunan yang Engkau bukakan
: untukku

Maka, tak kan lelah bibir ini bermohon ampunan
Karena timbunan dosa yang terus menggunung
Dan dalam lirih bibir yang berlumur dusta
Aku munajatkan asa:
Allahumma innaku ‘affuwun
tuhibbul ‘afwa, fa'fu ‘anni


Gresik, 29 Ramadan 1440 H/3 Juni 2019




No comments:

Post a Comment

Gresik Baru, Manut Kiai, dan Jebakan Serimoni

Oleh SUHARTOKO Jika awal pemerintahan Kabupaten Gresik -- di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Amina...

Popular Posts