![]() |
Indahnya kebersamaan dengan warga kampung |
Pada penghujung tahun 2018 yang bersamaan dengan liburan akhir semester anak-anak di sekolah memang saya niati memperbanyak silaturahmi ke sanak saudara juga teman dan sahabat. Karena itu, tempat-tempat rekreasi dan hiburan sebagaimana dilakukan kebanyakan orang, praktis tak tersentuh sama sekali. Toh, kalau pertimbangannya aspek hiburan, bertemu gayeng dengan banyak orang, itu juga tidak kalah menghiburnya.
Pukul 20.00 WIB, dengan menggelar tikar di jalan kampung, kami berkumpul. Tidak ada agenda khusus dan ndakik-ndakik. Kami hanya bersilaturahmi sebagai rasa syukur kepada Gusti Allah untuk bekal melangkah di tahun 2019 yang tinggal beberapa jam lagi. Setelah sambutan pengantar dari Pak RT (sebutan untuk ketua RT) dan doa penutup, kami pun makan bersama dengan menu spesial bandeng bakar plus urap-urap dan aneka lalapan yang sudah disiapkan oleh ibu-ibu. Aneka buah dan es cao/janggelan juga tersedia sebagai makanan penutup.
Bapak-bapak dan ibu-ibu, serta anak-anak pun larut dalam kelezatan menu khusus yang maknyuuuuusss. Tidak ada panggung hiburan. Tidak ada alunan musik yang memekakkan telinga. Tidak ada pesta kembang api atau petasan. Apalagi pesta atau aksi hura-hura yang kami lakukan. Sekali lagi: tidak ada! Kami lalui penghujung 2018 penuh kesederhanaan dan kebersamaan penuh hikmat sebagai perekat persaudaraan sejati.
Ya, inilah silaturahmi pamungkas saya di penghujung 2018. Moga-moga ini modal untuk melangkah dan melakoni kehidupan yang lebih baik di tahun 2019. (*)
Gresik, 1 Januari 2019
No comments:
Post a Comment