Monday, December 4, 2017

Di Antara Sahabat Hebat


Saya, Mas Suharyo, Mas Tom, dan Mas Yusron, setelah mengecek perseiapan lokasi seminar.
Aura kehebatan para sahabat saya begitu jelas terpancar dari wajah dan sorot mata mereka.  Sesuai janji yang kami sepakati, Jumat (1/12/2017) malam kami bertemu di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP). Di gedung yang berlokasi di Jl. Jaksa Agung Suprapto, Gresik ini, kami bertemu dengan tiga sahabat saya: Mas Yusron Aminulloh, Mas Suharyo, dan Mas Teguh Wahyu Utomo yang biasa saya sapa Mas Tom.

Tiga serangkai  sahabat saya itu adalah para trainer hebat di Menebar Energi Positif (MEP). Entah,  sudah berapa ratus ribu guru, mahasiswa, siswa SLTA, juga para karyawan perusahaan dan pegawai instansi pemerintah di berbagai penjuru negeri ini yang sukses berkat tangan dingin dan magnet pemikiran positif mereka. Seperti tak pernah lelah, mereka berkeliling melayani seminar atau pendidikan dan pelatihan (Diklat) kepenulisan. MEP memang meneguhkan dirinya sebagai salah satu pengembang dan pejuang literasi di negeri ini.

Mas Yusron Aminulloh yang adik kandung Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) adalah master trainer dan bos atau  owner MEP.  Sementara Mas Suharyo dan Mas Tom trainer-trainer andal di MEP. Ketiganya juga jago menulis dan sudah puluhan buku lahir dari ketiganya. Ini belum termasuk puluhahn judul buku yang terbit dari para peserta Diklat yang mereka tangani.

Sabtu (2/12/2017) adalah agenda mereka untuk membakar semangat sekitar 1.500 guru PAUD se-Kabupaten Gresik, Jatim. Karena itu, sekitar tiga pekan sebelum hari H, Mas Yusron kontak saya berpesan agar Jumat malam (H-1) kami bisa cangkruk untuk ngobrol bareng.

“Ya, itung-itung reuni tipis-tipislah,” kata Mas Yusron kala itu.

Tanpa menawar, dengan senang hati saya pun menyambut baik tawaran itu. Dan, sesuai kesepakatan, kami bertemu di gedung tempat seminar sekaligus mengecek persiapan bagian perlengkapan.  Ya, seperti  Mas Yusron bilang, pertemuan berempat kami boleh dibilang sebagai ajang reuni tipis-tipis.
Kami pernah dipersatukan dalam perusahaan dan profesi yang sama sejak tahun 1990-an di Harian Sore Surabaya Post, hingga koran yang sempat menjadi yang terbesar di Surabaya dan Jatim ini, sebelum akhirnya dilikuidasi tahun 2002. Kami waktu itu sama-sama sebagai jurnalis (wartawan) dengan spesialisasi berbeda.

Saya merasa bersyukur bisa silaturrahim dengan ketiga sahabat saya tersebut. Sebab, selain sebagai trainer andal di MEP, mereka  termasuk orang-orang hebat di bidang yang berbeda. Mas Yusron  yang sebagai bos MEP. Mas Suharyo, selain trainer adalah seorang mubaligh dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Lumajang. Sementara Mas Tom selain penulis dan trainer andal, juga dosen di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Surabaya.  Semoga energy positif terus dan terus memancar di antara kami dan memberikan sumbangsih positif untuk negeri ini.

Gresik, 3 Desember 2017  


2 comments:

  1. Alhamdulillah, p Hartoko bisa bertemu dengan orang-orang hebat itu. Semoga suatu saat saya juga bisa belajar dari mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, matur nuwun Prof. Moga-moga kita tertulari oleh virus kebajikan yg selalu mereka tebarkan.

      Delete

Gresik Baru, Manut Kiai, dan Jebakan Serimoni

Oleh SUHARTOKO Jika awal pemerintahan Kabupaten Gresik -- di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Amina...

Popular Posts