(Catatan
Gado-gado atas Duel Real Madrid – Barcelona)
![]() |
Icon Real Madrid, Cristiano Ronaldo (kiri) vs punggawa Barcelona, Luis Suarez |
Saya benar-benar sangat menikmati siaran live SCTV, Sabtu (23/12/2017) malam yang
menayangkan pertandingan dua kesebelasan papan atas seri La Liga, liga sepak
bola paling bergengsi di Spanyol. Dua kesebelasan yang selama ini saling bermusuhbebuyutan: Real Madrid dan
Barcelona harus kembali berlaga untuk membuktikan sebagai yang terbaik di
Spanyol.
Kenikmatan saya dalam menyaksikan pertandingan itu
bahkan mengalahkan ketika menonton pertandingan beberapa liga kesohor di negara-negara Eropa, seperti
liga Premier di Inggris, Seri A di Italia, juga Bundes Liga di Jerman. Bahkan
sekelas Champions yang dikenal paling bergengsi se-Eropa sekalipun. Ya,
perseteruan Real Madrid versus Barcelona kali ini benar-benar menyedot perhatian
saya untuk untuk melahap dan menikmatinya, detik demi detik.
Saking
menikmatinya, sepanjang pertandingan saya menonton tidak dengan duduk di kursi
atau lesehan, tetapi berdiri, yang
kadang-kadang secara reflek bertingkah seperti pelatih, hehe. Kaki saya tiba-tiba
ikut terangkat ketika ada peluang goal dari para striker yang menendang bola. Demikian juga tangan saya terkadang
menunjuk-nunjuk lokasi tertentu, seakan sedang memberikan instruksi kepada
pemain ke mana mesti mengarahkan bola.
Sebagai tontonan, pertandingan kedua tim ini memang
layak dinikmati. Sejak peluit pertama kick
off ditiup oleh wasit Sanchez Martinez aroma perang sudah
digeber oleh Real Madrid yang tampil agresif dan menyerang. Tempo permainan
cepat yang diperagakan Real Madrid yang dikomandani Cristiano Ronaldo menggedor
barisan pertahanan Barcelona dengan andalan Lionel Messi dan Luis Suarez.
Praktis selama 45 menit pertama (babak I)
pertandingan dikuasai Real Madrid dengan ball
position 60:40. Berkali-kali gempuran Real Madrid baik di jantung
pertahanan (kotak penalti) maupun tendangan jarak jauh belum mampu menjebol
gawang Barcelona yang dikawal oleh Marc-Andre Ter Stegen. Dominasi permainan Real Madrid ternyata
tak sebanding lurus dengan hasilnya. Sebab hingga akhir pertandingan, Real
Madid justru dilibas dan keok 0-3
(0-0) atas Barcelona.
Saya tidak akan
menganalisis pertandingan ini dari aspek teknis persepakbolaan, karena saya
memang tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya. Namun, yang saya rasakan
adalah, betapa agresivitas yang cenderung dibarengi dengan emosional karena
besarnya nafsu mengalahkan lawan, justru menjadi blunder dalam pertandingan yang berlangsung 2 x 45 menit ini
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde,.rupanya jeli mencermati besarnya nafsu Real
Madrid asuhan pelatih Zinedine Zidane yang bermain garesif sejak awal
pertandingan. Ia memilih tidak meladeni agresivitas permainan Real Madrid dan
memilih meminta pasukan Barca untuk sabar namun terukur. Ini dilakukan dengan menerapkan
strategi memperkuat barisan pertahanan dan displin di zona masing-masing.
Sesekali serangan balik pun dilakukan
begitu ada peluang dan memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan Real
Madrid.
Stretegi ini cukup makjosss dan membuat Cristiano Ronaldo
dkk frustasi. Hasil manis yang dipetik dari kesabaran yang terukur ini adalah
tiga gol yang dicetak pada babak kedua dan mengukuhkan Barcelona menjadi lebih
unggul ketimbang Real Madrid. Real Madrid yang sepanjang pertandingan tampil
agresif-emosional ternyata tidak mampu memasukkan satu gol pun ke gawang Barcelona.
Sebaliknya, kesabaran, displin, dan terukur yang dilakukan Baercelona justru
memetik buah manis dengan kemenangan 3-0 atas Real Madrid.
Hikmah dan pesan moral yang bisa diambil: kalau ingin sukses dalam banyak hal, sabar, disiplin, dan tindakan yang terukur adalah kuncinya. (*)
Hikmah dan pesan moral yang bisa diambil: kalau ingin sukses dalam banyak hal, sabar, disiplin, dan tindakan yang terukur adalah kuncinya. (*)
Gresik, 24 Desember 2017
No comments:
Post a Comment