![]() |
Prosesi akad nikah, 1995 |
Manisku ....
Hari ini, tahu-tahu 19 tahun tlah berlalu
Dalam sebuah prosesi agung nan sakral
Dipersaksikan oleh puluhan pasang mata
Hari ini, tahu-tahu 19 tahun tlah berlalu
Dalam sebuah prosesi agung nan sakral
Dipersaksikan oleh puluhan pasang mata
di
sebuah masjid Jamik Kyai Gedhe
Kita mengikat diri dalam tali dan janji suci
Sebagai laku ibadah manut junjungan Kanjeng Nabi
Kalau saja bisa kau saksikan
Betapa keringat dingin mengaliri kening hingga pipi
Sebelum akhirnya menyelinap di balik bajuku
Kalau saja bisa kau rasakan
Betapa gemetar dada dan jantung ini
Ketika talapak tangan kananku luruh
Kita mengikat diri dalam tali dan janji suci
Sebagai laku ibadah manut junjungan Kanjeng Nabi
Kalau saja bisa kau saksikan
Betapa keringat dingin mengaliri kening hingga pipi
Sebelum akhirnya menyelinap di balik bajuku
Kalau saja bisa kau rasakan
Betapa gemetar dada dan jantung ini
Ketika talapak tangan kananku luruh
dalam
genggaman erat Yai Ahmad Muhammad Alhammad
Sebelum akhirnya lisanku berucap:
Qobiltu nikahaha watazwijaha bimahrin madzkuri haalan
Dan, yang bikin aku lega luar biasa adalah
Ketika para saksi dan hadirin serempak bilang:
sah ... sah!
Itulah tetenger berakhirnya masa lajang kita
Lalu perlahan kita dengar alunan indah doa mustajabah Yai Bajeber
Yang mengantar perjalanan panjang kita
Sebelum akhirnya lisanku berucap:
Qobiltu nikahaha watazwijaha bimahrin madzkuri haalan
Dan, yang bikin aku lega luar biasa adalah
Ketika para saksi dan hadirin serempak bilang:
sah ... sah!
Itulah tetenger berakhirnya masa lajang kita
Lalu perlahan kita dengar alunan indah doa mustajabah Yai Bajeber
Yang mengantar perjalanan panjang kita
dalam
mengais ridlo dan berkah-Nya
Masihkah kau ingat pitutur lembut lagi indah
Masihkah kau ingat pitutur lembut lagi indah
yang
terbingkai dalam tausyiyah Yai Maimun Adenan kala itu?
Dikatakan, bahwa kita adalah pakaian yang saling menutupi
Karena di antara kita terpahat aurat dan rahasia
Dikatakan, bahwa kita adalah pakaian yang saling menutupi
Karena di antara kita terpahat aurat dan rahasia
yang
orang lain tak boleh tahu
Sebagai bekal lelakon dalam panggung kehidupan ini
Dan, sekarang lihatlah
Buah cinta adalah hadirnya anak-anak kita
Celoteh si bungsu yang kenes dan menggemaskan
Si tomboy yang suka usil namun pintar mengaji
Juga para jagoan kita yang sering ribut di meja makan
Tak pernah membuatmu kesal lagi menyesal
Kau payungi mereka dengan tulus dalam kesejukan kasih sayangmu
Kau selimuti mereka dengan hangat cintamu
Seperti tulus dan hangat cintamu
:padaku
Kita masih terus berlayar dan menempuh perjalanan panjang
Yang di depan kita pasti ada gelombang menghadang
Yang di depan kita pasti siap topan mengganas
Juga di depan kita bercokol karang cadas
Sebagai bekal lelakon dalam panggung kehidupan ini
Dan, sekarang lihatlah
Buah cinta adalah hadirnya anak-anak kita
Celoteh si bungsu yang kenes dan menggemaskan
Si tomboy yang suka usil namun pintar mengaji
Juga para jagoan kita yang sering ribut di meja makan
Tak pernah membuatmu kesal lagi menyesal
Kau payungi mereka dengan tulus dalam kesejukan kasih sayangmu
Kau selimuti mereka dengan hangat cintamu
Seperti tulus dan hangat cintamu
:padaku
Kita masih terus berlayar dan menempuh perjalanan panjang
Yang di depan kita pasti ada gelombang menghadang
Yang di depan kita pasti siap topan mengganas
Juga di depan kita bercokol karang cadas
yang
setiap saat bisa merobek-robek perahu tumpangan kita
Namun,
semua itu kita sikapi dan lakoni
Sebagai bentuk kuatnya kasih sayang Tuhan
Yang mewujud dalam beragam ujian atas iman
Sebagai bentuk kuatnya kasih sayang Tuhan
Yang mewujud dalam beragam ujian atas iman
dan
terpatri mati di sanubari kita
Kita satukan niat dan langkah
Bahwa perahu cinta kita mampu berlabuh
Kita satukan niat dan langkah
Bahwa perahu cinta kita mampu berlabuh
di
pulau indah nan asri dan abadi
Gresik, 6 Mei 2014
No comments:
Post a Comment