Tuesday, May 6, 2014

Tahu-tahu 19 Tahun


Prosesi akad nikah, 1995

Manisku ....
Hari ini, tahu-tahu 19 tahun tlah berlalu
Dalam sebuah prosesi agung nan sakral
Dipersaksikan oleh puluhan pasang mata
di sebuah masjid Jamik Kyai Gedhe
Kita mengikat diri dalam tali dan janji suci
Sebagai laku ibadah manut junjungan Kanjeng Nabi

Kalau saja bisa kau saksikan
Betapa keringat dingin mengaliri kening hingga pipi
Sebelum akhirnya menyelinap di balik bajuku
Kalau saja bisa kau rasakan
Betapa gemetar dada dan jantung ini
Ketika talapak tangan kananku luruh
dalam genggaman erat Yai Ahmad Muhammad Alhammad
Sebelum akhirnya lisanku berucap:
Qobiltu nikahaha watazwijaha bimahrin madzkuri haalan
Dan, yang bikin aku lega luar biasa adalah
Ketika para saksi dan hadirin serempak bilang:
sah ... sah!
Itulah tetenger berakhirnya masa lajang kita

Lalu perlahan kita dengar alunan indah doa mustajabah Yai Bajeber
Yang mengantar perjalanan panjang kita
dalam mengais ridlo dan berkah-Nya
Masihkah kau ingat pitutur lembut lagi indah
yang terbingkai dalam tausyiyah Yai Maimun Adenan kala itu?
Dikatakan, bahwa kita adalah pakaian yang saling menutupi
Karena di antara kita terpahat aurat dan rahasia
yang orang lain tak boleh tahu
Sebagai bekal lelakon dalam panggung kehidupan ini

Dan, sekarang lihatlah
Buah cinta adalah hadirnya anak-anak kita
Celoteh si bungsu yang kenes dan menggemaskan
Si tomboy yang suka usil namun pintar mengaji
Juga para jagoan kita yang sering ribut di meja makan
Tak pernah membuatmu kesal lagi menyesal
Kau payungi mereka dengan tulus dalam kesejukan kasih sayangmu
Kau selimuti mereka dengan hangat cintamu
Seperti tulus dan hangat cintamu
:padaku

Kita masih terus berlayar dan menempuh perjalanan panjang
Yang di depan kita pasti ada gelombang menghadang
Yang di depan kita pasti siap topan mengganas
Juga di depan kita bercokol karang cadas
yang setiap saat bisa merobek-robek perahu tumpangan kita

Namun, semua itu kita sikapi dan lakoni
Sebagai bentuk kuatnya kasih sayang Tuhan
Yang mewujud dalam beragam ujian atas iman
dan terpatri mati di sanubari kita
Kita satukan niat dan langkah
Bahwa perahu cinta kita mampu berlabuh
di pulau indah nan asri dan abadi



Gresik, 6 Mei 2014 

No comments:

Post a Comment

Gresik Baru, Manut Kiai, dan Jebakan Serimoni

Oleh SUHARTOKO Jika awal pemerintahan Kabupaten Gresik -- di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Amina...

Popular Posts