Tuesday, April 15, 2014

Dahsyatnya BOOM LITERASI



Cover BOOM LITERASI
Sejak diamanahi oleh para penulis calon buku sebagai bagian dari Tim Editor, saya berpikir dan berkeinginan menjadikan buku yang akan kami garap tidak sekadar menyenangkan para penulis dan komunitasnya. Lebih dari itu, saya berharap agar buku ini kelak memiliki kekuatan dan mampu menginspirasi para pembacanya untuk tergerak dan terlibat dalam upaya pengembangan literasi di negeri ini.
Karena itu, bersama sahabat saya, Much. Khoiri yang biasa saya sapa Kang Emcho dan Eko Prasetyo, kami mematri komitmen untuk menjadikan buku dimaksud sebagai buku yang secara kualitatif memang layak dibaca dan kaya pesan moral yang layak pula ditiru dan dikembangkan. Kemampuan editing pun kami pertaruhkan untuk memoles naskah hingga memasuki pracetak (lay ot) dan siap cetak untuk diterbitkan.


Maka, bersama para penulis, tema pun kami pilih dengan fokus pengembangan literasi, khususnya membaca dan menulis di berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya itu, demi menghasilkan naskah yang berkualitas, komunikasi dengan penulis juga kami lakukan secara intensif manakala didapati naskah yang memerlukan informasi tambahan. Salah satu contohnya, ini kami lakukan kepada Dina Hanif Mufidah, guru SMP Muhammaiyah 12 Gresik. Guru berprestasi di dunia literasi ini menulis pengalaman panjangnya sebelum akhirnya menikmati sukses luar biasa dalam berliterasi, khususnya bercerita atau mendongeng.

Oleh Dina, demikian sapaan akrabnya, naskah yang dikirim ke saya via email berisi kisah panjangnya waktu masih kecil yang menginspirasi dirinya hingga memiliki kemampuan mendongeng dan mengantarkannya jalan-jalan ke Vietnam dan Singapura. Tulisan Dina berjudul Inspirasi Sanggar Cerita kebetulan saya yang mengedit. Namun, di tengah proses editing berlangsung, saya merasa ada yang kurang.
Karena itu saya minta tambahan tulisan kepadanya dua hingga tiga alenia sebagai closing naskah. Saya ingin naskah apik itu tidak sekadar ngglundung semprong, hanya memuat kisah sukses seorang Dina. Lebih dari itu, naskah tersebut memiliki daya dorong untuk mengajak orang lain "mewarisi" kepiawaian Dina dalam mendongeng. Atas permintaan ini, Dina merespon positif. Dan, gak pake lama, ia pun mengirimkan naskah tambahan dengan poin-poin yang saya pesan. Subhanalloh ...Alhamdulillah.

Ketika sejumlah naskah masuk dan didistribusikan ke Tim Editor, kami kembali berpikir bagaimana membuat judul buku yang efeknya cukup dahsyat bagi upaya pengembangan literasi. Serangkaian pertemuan --yang lebih pas saya sebut cangkrukan-- pun kami lakukan. Kami berdiskusi serius, bahkan tak jarang harus berdebat untuk menemukan judul yang ciamik pooool bagusnya. Setiap judul yang diusulkan harus ada penjelasan argumentasinya, selain filofosi yang dikandungnya. Tak lupa, kami pun men-share ke para penulis via grup milis Ganesa yang selama ini memfasilitasi alumni IKIP/Unesa di grup milis, untuk menggali masukan demi mendapat judul yang bagus dan menggigit. 

Terakhir, kami kembali cangkruk di resto Graha Pena, Senin (14/4/2014) kemarin. Dalam cangkrukan yang ditemani cappocino dan lumpiah ini, akhirnya kami memfinalkan judul buku dari beberapa alternatif sebelumnya. Adapun judul yang kami pilih dan pastikan adalah BOOM LITERASI: Menjawab Tragedi Nol Buku.

Mengapa BOOM kami sandingkan dengan LITERASI? Itu kami lakukan dengan harapan,jangan sampai upaya pengembangan literasi ini berjalan setengah-setengah dan anget-anget tahi ayam. Munculnya kata BOOM itu kami harapkan ada gerakan dahsyat yang mampu membuat gaung literasi bisa disebarkan ke berbagai penjuru negeri lewat “hulu ledaknya” yang luar biasa.

Optimisme kami tereksplorasi manakala mencermati naskah yang lahir dari 16 “laskar literasi” yang tergabung dalam proyek penulisan buku keroyokan ini. Mereka ternyata bukanlah para pendongeng atau orator yang lagi kampanya literasi, tetapi menceritakan pengalaman empiris mereka dalam berjibaku dalam dunia literasi, baik lewat budaya bertutur, membaca, apalagi menulis. Sekali lagi, para penulis buku ini tidak sedang berorasi atau omdo (omong doang) tentang dunia literasi, tetapi memberikan contoh, memotivasi, dan menginspirasi siapa saja pembaca khususnya, dan masyarakat pada umumnya untuk terlibat dan mengembangkan budaya literasi. Harapannya, lewat gerakan dan budaya literasi, peradaban bangsa bisa diperbaiki dan ditingkatkan agar sejajar dengan peradaban bangsa-bangsa maju di dunia ini.

Bagaimana dahsyat dan kriuuuuuknya buku ini? Tunggu tanggal terbitnya, insya Alloh pekan I Mei 2014. Untuk mempercepat daya jelajah buku yang dahsyat dan inspiratif ini, kami mengundang para penulis untuk ikut menjadi agen khusus guna mempercepat penyebaran buku ini. Karena itu, Lewat komunitas penulis masing-masing, distribusi buku ini diharapkan cepat berkembang. Selain itu, buku ini juga akan didistribusikan di took-toko buku di Surabaya dan beberapa kota di Jatim.


Serambi Masjid Nurul Islam Gresik, 15 April 2014 

No comments:

Post a Comment

Gresik Baru, Manut Kiai, dan Jebakan Serimoni

Oleh SUHARTOKO Jika awal pemerintahan Kabupaten Gresik -- di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Amina...

Popular Posts