Temaram bintang fajar
Pendar kesejukanmu mengantar di setiap
pagiku
Yang tak pernah susut oleh lelehnya
embun
Beburungan pun belum genap berjaga di
tengah adzan Subuh
Juga bulan sealis yang sabar menyaksikan
keindahan kerlap-kerlipmu
Biarlah tangan ini tak mampu
menjamahmu
Namun, biarkan hati ini selalu
merindukanmu
Dalam setiap detak jantungku
Dalam setiap aliran darahku
Dalam setiap hembusan nafasku
Temaram bintang fajar
Tlah terenda busana cinta
Yang terangkai dari serpihan laku berbalut asa
Yang berjalan dalam titian kehidupan
yang kita lalui
Duka-suka, susah-senang, juga sedih-gembira
Dan setumpuk kisah yang berserakan
Adalah saksi perjalanan yang makin memperkoh
batin
Seperti karang kuat mengakar pijakan
cinta
Yang tak akan lekang oleh sekat ruang
dan waktu
Dalam bingkai cinta suci nan abadi
Hari ini,
Entah, telah berapa purnama kita habiskan
Untuk menyelami panggung kehidupan
Atau hanya sekadar duduk-duduk
Sambil memandangi uban yang mulai
tumbuh di kepala
Kau tetap bintang fajarku
Yang terus memancarkan cahaya
kesejukan
Sedalam-dalamnya
Selama-lamanya
Gresik , 14
Maret 2014
No comments:
Post a Comment