Wednesday, November 27, 2013

Risalah



Aku hanyalah sebutir debu
ketika hamparan sahara panas mengganas
Menengadah, mencari pandu firman-Mu
Pengembaraan dan kerinduan hampir tak berjejak
Tersapu ganasnya badai, lalu menghilang
Dan, aku hanya bisa berharap
dalam alunan nyanyi sunyi
Seperti Adam ketika turun ke bumi
Adakah setetes saja ilmu ituKau beri dalam mangkok batinku?
tentang keagungan
tentang keperkasaan
tentang kasih sayang
juga tentang lautan ilmu yang tak bertepi
Sungguh,
yang aku tahu tidaklah berarti dalam kemahabesaran-Mu
Namun, seperti pesan Nabiku
terus dan terus dalam gontai kaki melangkah
menjemput tumpahan kalam
yang mesti kubaca lembar demi lembar
yang mesti kutulis tetes demi tetes dengan tinta hitamku
lalu kusebarkan pada sesiapa yang haus akan mulianya peradaban
Dalam setiap ayun kaki kecilku
Dalam setiap gerak pikir dan rindu hati

Sudah kutanya
pada apa saja yang aku jumpa
pada siapa saja yang lalu lalang di jalan berimba
Untuk mencari tahu
di mana Kau sembunyikan setetes saja ilmu itu
Biar tak buta mata ini
Biar tak tuli telinga ini
Biar tak keluh lidah ini
Biar tak bisu bibir ini
Biar tak kaku jemari ini

Untuk menuliskan dan menyebarkan kembali kalam indah
Lewat tangan-tangan lembut penyebar risalah
Kuselami samudera
dan kedalaman rahman-rahim-Mu.


Gresik, 25 November 2013

No comments:

Post a Comment

Gresik Baru, Manut Kiai, dan Jebakan Serimoni

Oleh SUHARTOKO Jika awal pemerintahan Kabupaten Gresik -- di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Amina...

Popular Posts