Ketika senja terbangun dari tidur siangnya
Jendela malam pun
mulai terbuka dan siap menelanmu
Kelebat bayangmu
mulai samar melambai isyaratkan perpisahan
Ini benar-benar
penghujung dan akhir dari segala kemanjaan yang telah kau berikan
:untukku
Jendela malam ini benar-benar menenggelamkanmu
Dan aku pun mesti
setia menunggumu dalam satu putaran waktu
seperti juga tahun-tahun yang lalu
Mengais kemulian:
yang tertebar di
hamparan pagimu
yang terhampar di
sepanjang siang hingga soremu
yang tersaji dalam
kelezatan ladang malammu
Dan kini,
Aku tak lagi menyaksikan kemolekan tubuh dan senyum
yang terus menarikku dalam hangat rengkuhmu
Dalam sunyi di
sepanjang dzikirku
yang kau lipat gandakan segala kebajikan dalam lapar dan
dahagaku
Ramadan kekasihku,
Katakan kepada awan
hitam yang menggulung dan menyerahkanmu pada ranjang malam
Bahwa kau akan
kembali dan aku menjemputmu di gerbang pertobatan
dalam gemuruh istighfar
memohon ampunan
Kulepas kepergianmu
saat ini dengan gema takbir dan tahlil-tahmidku
Menuju kemenangan
hakiki dalam bingkai ketakwaan sejati
Gresik, 1 Syawal
1434/8 Agustus 2013
No comments:
Post a Comment