Ayunan kaki melangkah tanpa tujuan
Menyusuri jalan tanpa kepastian
Berlari
Berhenti
Tak menentu
Mata-mata yang hampir buta
Memandang suram
Terbuka
Terpejam
Meski tak mengerti
Lidah-lidah yang hampir kaku
Berkata tanpa ragu
Berucap
Terdiam
Seakan tahu segalanya
Telinga-telinga yang hampir tuli
Mendengar tiap hari
Segala suara
Tanpa batas
Namun tak berbekas
Langkah-langkah tanpa tujuan
Mata-mata yang memandang kegelapan
Lidah-lidah yang beruap tanpa perasaan
Telinga-telinga yang mendengar dalam ketulian
Dari hati tak bertuan
PujanggA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Valentine Day dan Jebakan Ruang Hampa
Oleh SUHARTOKO TIAP kali memasuki bulan Februari, perhatian dan pikiran sebagian publik di negeri ini, tersedot pada momentum tahunan yang...
Popular Posts
-
Oleh SUHARTOKO Suasana Ngaji Jurnalistik. Saya sengaja memilih diksi atau frase ‘Ngaji Jurnalistik’ ketimbang ‘Diklat’ (Pendidikan da...
-
Penulis bersama Prof Budi Darma (kemeja putih) dan para pegiat literasi di Surabaya. ( Catatan Ringan Murid Kultural Mengenang Pro...
-
Catatan Pinggiran SUHARTOKO Judul di atas kiranya pas untuk disematkan pada penyelenggaraan pesta demokrasi, pemilihan kepala daerah (...
No comments:
Post a Comment