Oleh NI’MATUS SHOLIHAH
Ketika manusia melewati titik material oriented
kehancuran bukan sesuatu yang nisbi
Sebuah penyesalan akan menjadi keniscayaan
Tuhan tak serendah materi
Tuhan tak serendah waktu yang harus dikejar dengan mengabaikan sisi ruhaniah
Tuhan punya beribu alasan untuk membalikkan rencana besar manusia dalam seketika
Tuhan punya alasan menggagalkan semua usaha manusia dalam sekejap
Sebabnya...
Tuhan telah diduakan-Nya dengan materi
Tuhan telah duakan-Nya dengan waktu
Kadang, manusia merasa heroik
Padahal, Tuhan punya otoritas penuh terhadap semua yang diupayakan manusia
hingga titik darah penghabisan sekalipun
Keelokan manusia dalam menggenggam waktu
tecermin dalam setiap langkah dan aktivitas hidupnya
Manusia akan menjadi "juragan" waktu
Dengan begitu, manusia bisa mengatur waktu
bukan waktu yang mengatur manusia
Semua usaha manusia yang terangkum akan berbuah manis
dalam iringan-Nya. Insya Allah
Inspirationed by PakDhe Har (Yup, preff Dhuha- 270710)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2010
(94)
-
▼
July
(34)
- The journey of Edy Hafidl: Maaf, sibuk.. Gak sempa...
- Presiden SBY v Nasdem
- Starry-Night
- Starry-Night
- Menatap Masa Depan
- Hidayah Itu Muncul Setelah Membaca Ayat Al-Qur'an
- Civil Society Bukan Masyarakat Madani
- Misi Kristen dan Budaya Jawa
- Membangun Peradaban Bersama Al-Ghazali
- Hidupku Kujual untuk Dakwah
- Jangan Biarkan Hamil Sebelum Nikah
- Nikah Siri dan Perlindungan Negara
- District Six, Duka Saudara Kita
- Ketika Suara Tuhan Tak Lagi Didengar
- Anak Harus Paham, Ada Agama Selain Islam
- Joke-joke Sirikit Syah
- Menghindarkan Bahaya Media
- Peribahasa Gaul
- Qurban vs Kelaparan Global
- Kabinet Retorika & Dongeng Kancil
- Something
- Menunggu dan Merenda Harapan
- Revitalisasi Gerakan PKS
- Keajaiban Al-Qur’an: Lapisan Atmosfer
- Menaklukkan Pasar di Tengah ‘Teror’ Lumpur
- Menaklukkan Pasar di Tengah ‘Teror’ Lumpur
- Menata Orientasi Jihad NU
- Memperbarui Kiblat Kebangsaan
- Mengembalikan Muhammadiyah ke Khitah
- Berkah Menyakiti Anak Yatim?
- Sri Utami, Guru Tak Bisa Sekolahkan Anaknya
- Puisi-Puisi I Putu Gede Pradipta
- Menghidupkan Tradisi Intelektual
- Maaf, Kupinjam Suamimu Semalam
-
▼
July
(34)

No comments:
Post a Comment