Ayunan kaki melangkah tanpa tujuan
Menyusuri jalan tanpa kepastian
Berlari
Berhenti
Tak menentu
Mata-mata yang hampir buta
Memandang suram
Terbuka
Terpejam
Meski tak mengerti
Lidah-lidah yang hampir kaku
Berkata tanpa ragu
Berucap
Terdiam
Seakan tahu segalanya
Telinga-telinga yang hampir tuli
Mendengar tiap hari
Segala suara
Tanpa batas
Namun tak berbekas
Langkah-langkah tanpa tujuan
Mata-mata yang memandang kegelapan
Lidah-lidah yang beruap tanpa perasaan
Telinga-telinga yang mendengar dalam ketulian
Dari hati tak bertuan
PujanggA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2010
(94)
-
▼
June
(16)
- Menguji Kemandirian Muhammadiyah
- Vertical Housing dan Tantangan Kultur
- Apa Kabar, SMF?
- Pergeseran Paradigma Parpol
- Menyatu rasa
- Hati Tak Bertuan
- Kepada-Mu Jua
- Semerbak Tanpa Batas
- Cermin
- Muhammadiyah dalam Politik Nasional (2-Habis)
- Bank Penggosong Nasabah
- Muhammadiyah dalam Politik Nasional (1)
- Akuntabilitas dan Stigma Sekolah Mahal
- Distorsi Pendidikan Kita
- Kumpulan Rubrik
- Sekilas Mashartoko
-
▼
June
(16)

No comments:
Post a Comment